Minggu, 30 Desember 2012

Kegiatan Akhir tahun 2012


Dalam rangka menyambut tahun baru 2013, serta ucapan syukur atas apa yang kita capai di tahun 2012 maka di adakan serangkaian kegiatan yang bersifat umum untuk menggali dan mempererat persaudaran / persahabatan / kerukunan antar pemeluk agama di sekitar Vihara Dharmmasasana. Kegiatan tersebut antara lain :

1. Lomba Anak-anak
2. Doa Bersama Lintas Agama Ibu-Ibu (Buddha, Katolik, Islam, Hindu, Kristen)
3. Doa Bersama Lintas Agama Anak-anak
4. Pentas Seni Macapat
5. Pentas Musik Dankdut (Patria)

Berikut Beberapa Dokumen Fotonya. Klik DISINI Untuk yang lebih Lengkap!

LOMBA ANAK-ANAK


Bung Operator (Muslim)



Bung MC (Buddha) Bersama Vokalis (Katolik)







Lomba Lambat Sepeda (Sponsored by " METTA KARUNA PPOB ")



Doa Bersama lintas agama














Rabu, 31 Oktober 2012

7 Keunggulan Ajaran Buddha

Buddha diagungkan bukan karena kekayaan, keindahan, atau lainnya. Beliau diagungkan karena kebaikan, kebijaksanaan, dan pencerahanNya. Inilah alasan mengapa kita, seorang Buddhis, menganggap ajaran Buddha sebagai jalan hidup tertinggi.

Apa sajakah keunggulan-keunggulan yang menumbuhkan kekaguman kita terhadap ajaran Buddha?


 
1. Ajaran Buddha tidak membedakan kelas / kasta

Buddha mengajarkan bahwa manusia menjadi baik atau jahat bukan karena kasta atau status sosial, bukan pula karena percaya atau menganut suatu kepercayaan. Seseorang baik atau jahat karena perbuatannya. Dengan berbuat jahat, seseorang menjadi jahat, dan dengan berbuat baik, seseorang menjadi baik. Setiap orang, apakah ia raja, orang miskin atau pun orang kaya, bisa masuk surga atau neraka, atau mencapai Nibbana, dan hal itu bukan karena kelas atau pun kepercayaannya.

2. Ajaran Buddha mengajarkan belas kasih yang universal

Buddha mengajarkan kita untuk memancarkan metta (kasih sayang dan cinta kasih) kepada semua makhluk tanpa kecuali. Terhadap manusia, janganlah membedakan bangsa. Terhadap hewan, janganlah membedakan jenisnya. Metta harus dipancarkan kepada semua hewan termasuk yang terkecil seperti serangga.

3. Dalam ajaran Buddha, tidak seorang pun diperintahkan untuk percaya

Sang Buddha tidak pernah memaksa seseorang untuk mempercayai ajaranNya. Semua adalah pilihan sendiri, tergantung pada hasil kajian masing-masing individu. Buddha bahkan menyarankan, “Jangan percaya apa yang Kukatakan kepadamu sampai kamu mengkaji dengan kebijaksanaanmu sendiri secara cermat dan teliti apa yang Kukatakan.” Ajaran Buddha tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dan kritik-kritik terhadap ajaranNya. Jelaslah bagi kita bahwa ajaran Buddha memberikan kemerdekaan atau kebebasan berpikir.

4. Agama Buddha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung

Buddha bersabda, “Jadikanlah dirimu pelindung bagi dirimu sendiri. Siapa lagi yang menjadi pelindungmu? Bagi orang yang telah berlatih dengan sempurna, maka dia telah mencapai perlindungan terbaik.”

Ini bisa dibandingkan dengan pepatah bahasa Inggris, “God helps those who help themselves” –Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri. Inilah ajaran Buddha yang menyebabkan umat Buddha mencintai kebebasan dan kemerdekaan, dan menentang segala bentuk perbudakan dan penjajahan.

Buddha tidak pernah mengutuk seseorang ke neraka atau pun menjanjikan seseorang ke surga, atau Nibbana; karena semua itu tergantung akibat dari perbuatan tiap-tiap orang, sementara Buddha hanyalah guru atau pemimpin. Seperti tertulis dalam Dhammapada, “Semua Buddha, termasuk Saya, hanyalah penunjuk jalan.” Pilihan untuk mengikuti jalanNya atau tidak, tergantung pada orang yang bersangkutan.

5. Ajaran Buddha adalah ajaran yang suci

Yang dimaksudkan di sini adalah ajaran tanpa pertumpahan darah.

Dari awal perkembangannya sampai sekarang, lebih dari 2500 tahun –ajaran Buddha tidak pernah menyebabkan peperangan. Bahkan, Buddha sendiri melarang penyebaran ajaranNya melalui senjata dan kekerasan.

6. Ajaran Buddha adalah ajaran yang damai dan tanpa monopoli kedudukan

Dalam Dhammapada, Buddha bersabda, “Seseorang yang membuang pikiran untuk menaklukkan orang lain akan merasakan kedamaian.” Pada saat yang sama, Beliau memuji upaya menaklukkan diri sendiri. Beliau berkata, “Seseorang yang menaklukkan ribuan orang dalam perang bukanlah penakluk sejati. Tetapi seseorang yang hanya menaklukkan seorang saja yaitu dirinya sendiri, dialah pemenang tertinggi.”

Di sini, menaklukkan diri sendiri terletak pada bagaimana mengatasi kilesa (kekotoran batin). Andaikan semua orang menjadi umat Buddha, maka diharapkan manusia akan beroleh perdamaian dan kebahagiaan. Buddha mengatakan bahwa semua makhluk harus dianggap sebagai sahabat atau saudara dalam kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian. Beliau juga mengajarkan semua umat Buddha untuk tidak menjadi musuh orang-orang tidak satu keyakinan atau pun menganggap mereka sebagai orang yang berdosa. Beliau mengatakan bahwa siapa saja yang hidup dengan benar, tak peduli kepercayaan apapun yang dianutnya, mempunyai harapan yang sama untuk memperoleh kebahagiaan di kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang. Sebaliknya, siapapun yang menganut ajaran Buddha tetapi tidak mempraktikkannya, hanya akan memperoleh sedikit harapan akan pembebasan dan kebahagiaan.

Dalam ajaran Buddha, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mencapai kedudukan yang tinggi. Dengan kata lain, setiap orang dapat mencapai Kebuddhaan.

7. Ajaran Buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat

Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu muncul dari suatu sebab. Tiada suatu apapun yang muncul tanpa alasan.

Kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, pujian, kegembiraan, kerugian, penghinaan, celaan, penderitaan –semua adalah akibat dari keadaan-keadaan yang memiliki sebab.

Akibat-akibat baik muncul dari keadaan-keadaan yang baik, dan akibat buruk muncul dari penyebab-penyebab buruk pula. Kita sendiri yang menyebabkan keberuntungan dan ketidakberuntungan kita sendiri. Tidak ada Tuhan atau siapapun yang dapat melakukannya untuk kita. Oleh karena itu, kita harus mencari keberuntungan kita sendiri, bukan membuang-buang waktu menunggu orang lain melakukannya untuk kita. Jika seseorang mengharapkan kebaikan, maka dia hanya akan berbuat kebaikan dan berusaha menghindari pikiran dan perbuatan jahat.

Prinsip-prinsip sebab dan akibat; suatu kondisi yang pada mulanya sebagai akibat akan menjadi sebab dari kondisi yang lain, dan seterusnya seperti mata rantai. Prinsip ini sejalan dengan pengetahuan modern yang membuat ajaran Buddha tidak ketinggalan zaman daripada kepercayaan-kepercayaan lain di dunia.


Sumber : http://kesaksianbuddhis.wordpress.com/ 

Selasa, 23 Oktober 2012

Pattidana Ulang Tahun STI

Ulang tahun Sangha Theravada Indonesia yang ke 36 di peringati di Vihara Dharma Sasana dengan mengadakan selamatan dan pattidana bersama. Acara sangat khusuk walaupun tidak di hadiri oleh anggota Sangha. Acara di mulai pukul 19.00 WIB dan selesai kurang lebih pukul 20.30 WIB

Dalam Dhammadesana Saya berpesan bahwa berbuat baik adalah sesuatu yang harus segera dilakukan setiap saat, karena hanya modal berbuat baiklah kita bisa memperoleh kebahagiaan dalam hidup ini dan hidup selanjutnya termasuk pelimpahan jasa kepada para pendahulu dan pejuang Dhamma yang telah memperjuangkan Agama Buddha hingga kita bisa menikmati ajaran Buddha hingga saat ini. Acara di akhiri dengan selamatan dan makan bersama sambil beramah tamah dengan teman-teman umat beragama lain yang juga ikut hadir ke Vihara.

Dalam suasana yang berbahagia ini, berkesempatan pula menampilkan kelompok musik yang di prakarsai oleh pemuda dan pemudi dusun Salamrejo (terutama Patria) yaitu Perkumpulan Musik Pemuda Mandari " TRI TUNGGAL". Dengan menampilkan lagu-lagu Buddhis irama dankdut koplo. Kelompok musik ini pada awal pembentukannya bertujuan untuk membentuk persatuan dan kesatuan dari tiga unsur agama yang ada di Salamrejo yaitu pemuda dan pemudi dari umat Islam, Katolik dan Buddha.

Ketua dari kelompok ini adalah Bapak Welas Hermanto (Buddha), dalam wacananya berkata bahwa, training yang di lakukan ini semata-mata untuk menunjukan bahwa kita yang berbeda-beda agama tentunya bisa bersatu dalam satu kelompok dan satu kesatuan yang  utuh.

Dalam kesempatan ini pula di serahkan kepada sekretaris kelompok musik dana bantuan untuk melengkapi pembelian alat-alat dari donatur, juga dari dana paramitta Vihara.

berikut Foto dokumentasinya.
Untuk lebih lengkapnya KLIK DISINI











Minggu, 16 September 2012

Selamat
                  dan
                             Sukses


Diresmikannya

Balai Gunadharma Jaya

Vihara Buddha Sasana
Boro - Selorejo - Blitar

15 September 2012 


Sponsored :
///////////////////////////////////////////////////////

Melayani Pembayaran  :
PLN (pra / pasca)
Pulsa All operator
Kredit (Adira, FIF, WoW, Dll)
PDAM
PBB
Tiket KA
Asuransi
Kartu Kredit
dll 

FULL ONLINE

Ingin buka loket sendiri di kota anda ???

Hubungi :
Sulianto (P.Md Chandarocano )
HP : 081 555 865 522

metta-karuna-ppob.blogspot.com

Minggu, 09 September 2012

Kunjungan Bhante Sukhito Thera

Dalam rangka memberi semangat serta meningkatkan keaktifan umat dalam mengikuti kegiatan di Vihara, Bhante Sukhito Thera mengadakan kunjungan secara berkala ke Vihara-Vihara binaan yang berada di kawasan Kabupaten Blitar.  Dalam kesempatan ini Bhante mengajak seorang Dokter, yang kemudian berkenan memeriksa umat Buddha yang datang ke Vihara malam itu. Pemeriksaan yang di lakukan antara lain : Tekanan darah serta memberi saran untuk berpantang makan  makanan tertentu bagi umat yang terindikasi punya tekanan darah yang tinggi. Dalam kesempatan tersebut Bhante berpesan bahwa agar umat Buddha senantiasa meningkatkan kebajikan melalui ucapan, pikiran dan perbuatan karena hanya dengan itulah umat Buddha nantinya bisa hidup lebih bahagia di Dunia ini dan di dunia selanjutnya. Bhante juga membawa bingkisan berupa pakaian yang di bagikan ke semua umat. Hati riang datang ke Vihara pulang Senang membawa bingkisan.

Semoga semua makhluk berbahagia

Sadhu! Sadhu! Sadhu!

Berikut Foto-Foto 
ALBUM lengkap Klik  DISINI








Kamis, 09 Agustus 2012

Rincian dana bantuan Sekolah TA. 2012/2013

Berikut kami sampaikan perincian dana bantuan sekolah Tahun Ajaran 2012 / 2013

Saldo : 545.001,-

Dana Masuk :

BCA : 2.885.000,-

BRI : 0,-
-------------------------------------
Total : 3.430.001
-------------------------------------

Perincian Sampai Saat ini 30 Desember 2012


  1. Daftar Ulang Lusi Supatmi : 71.000,-
  2. Daftar Ulang Heri Budipriono : 71.000,-
  3. Daftar Ulang Aprilestari : 500.000,-
  4. Tab Siswa + IPP Klas IX (2 anak) : 600.000,-
  5.  IPP Klas XII (1 anak) : 900.000,-
  6. Buku dan CD Pembelajaran kelas VIII : 75.000,-
  7. Buku Semester I tiga Anak : 600.000,-
  8. Buku dan Alat Tulis 3 siswa : 300.000,-

Total Penggunaan : 3.117.000,-

SALDO : 313.001,-

Nama-nama harum para dermawan :

1. Waluyo
2. Rita Pujiati
3. Eko Bodhi S.
4. Isa Sumindjo
5. Fransiska
6. Ani
7. Sulis
8. Yayasan Ehipassiko
9. NN Blitar
10. NN
11. Siapa menyusul


--------------------------
Bantuan dapat di salurkan ke :--------------------------------

BCA KCP WLINGI


a/c : 322 036 9560


a/n : SULIANTO

--------------------------------

BRI UNIT DOKO


a/c : 6151-01-005571-53-0

a/n : SULIANTO
--------------------------------

BANK JATIM


a/c : 0462101031


a/n : SULIANTO

--------------------------------

SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA

SADHU! SADHU! SADHU!



Rabu, 08 Agustus 2012

Buka Hati Untuk Berbagi

Dengan berlalunya semester II untuk anak-anak kelas VII, tibalah saatnya memasuki semester III yaitu memasuki kelas VIII. Untuk itu kami mengetuk kembali hati para donatur agar sekiranya kembali membatu anak-anak kami yang duduk di bangku sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan bagi saudara-saudara sekalian yang telah membantu, kami pengurus vihara dan sekaligus sebagai pengawas penggunaan dana bantuan, telah meng-Update data penggunaan dana bantuan yang telah saudara-saudara sekalian berikan. untuk lebih detailnya selahkan klik DISINI, dengan harapan agar saudara sekalian tidak timbul kecurigaan dan dugaan kecurangan dalam penyaluran dana tersebut.
(data anak asuh klik DISINI)

Sekiranya kami juga masih menunggu bantuan-bantuan berikutnya, karena sampai saat ini masih sebagian kecil kebutuhan anak-anak yang sudah terpenuhi. Oleh sebab itu mari kita menimbun harta kita dalam bentuk harta kebajikan, yang bisa mengantar kita ke-kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia di kemudian hari.

--------------------------------
Bantuan dapat di salurkan ke :
--------------------------------

BCA KCP WLINGI


a/c : 322 036 9560


a/n : SULIANTO

--------------------------------

BRI UNIT DOKO


a/c : 6151-01-005571-53-0

a/n : SULIANTO
--------------------------------

SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA

SADHU! SADHU! SADHU!

Gema Asalha 2556 BE

Dalam rangka memperingati Hari Raya Asdha 2556 BE, Umat Buddha se-Blitar raya mengadakan kegiatan PATIDANA bersama dari tiga unsur organisasi yaitu, PATRIA, WANDANI, MAGABUDHI. Dalam hal ini sebagai koordinator pencetus kegiatan ini adalah para ibu-ibu yang tergabung dalam WANDANI Kabupaten dan Kota Blitar.

Kegiatan ini di maksudkan untuk pelimpahan jasa kepada para leluhur, para pejuang Dhamma dan juga para pejuang Kemerdekaan, karena saat ini pula bertepatan dengan peringatan hari Kemerdekaan RI.

Kegiatan ini di hadiri lebih kurang 600 peserta yang datang dari berbagai Vihara se-Blitar raya. Dalam kesempatan ini YM. Bhante Sukhito Thera berpesan agar kegiatan ini bukan yang pertama dan yang terakhir, tetapi harus di upayakan untuk berkelanjutan, sehingga umat Buddha terus dilatih untuk selalu banyak berbuat baik dalam setiap kesempatan dan selalu mengupayakan pelimpahan jasanya kepada semua leluhur dan semua makhluk.

berikut foto-foto kegiatan tersebut.
link foto lengkap di-SINI















Donasi 200/klik iklan, untuk membantu perkembangan Buddha Dhamma